Minggu, 27 Februari 2011

aspect three young-ing (segitiga bermuda)

Oke, gue kelar nyelesain itu writing to inform. Jujur gue jadi makin penasaran ama yang namanya segitiga bermuda. Sebenarnya gue tertarik untuk tau apa sih yang sebenarnya ada di sana, tapi, kalo diukur-ukur, dosa gue itu segede gajah hamil kembar siam dan pahala gue kaya kupu-kupu ga bersayap. Naasnya lagi, gue gak punya modal buat kesana. Gue jadi membayangkan diri gue yang mengarungi lautan luas diatas rakit bambu dan tidak membawa apa-apa kecuali baju dua helai dan pakaian dalam. Tiba-tiba, gue baru nyampe kamboja, dianggap tersangka karna memasuki wilayah negara orang lain secara ilegal, dan gue pura-pura amnesia 'Siapa saya? Dimana ini? Hey, kau terlihat seperti ibuku!' dan diasuh di rumah sakit jiwa. Entah apa orang kamboja menyebutnya.

Kalo yang gue tonton di Guilliverd's traveller, segitiga bermuda itu sebenarnya adalah pulau para kurcaci. Oke, gue ingin percaya namun gue lebih memilih stress menghadapi UN daripada menghadapi manusia-manusia kecil yang di mata gue cuma bisa melihat mereka sebagai cabe rawit berkaki dan bertangan dua. Kalau gue terdampar disana dan gak bisa kembali, gue gak bakal sekolah. Oke, itu gue senang. Maksud gue, kalo gue terdampar disana berarti gue gak bisa nonton atau download anime kesukaan gue lagi. Gue gak mau menghadapi fakta Nobita Nobi lebih kuat dari mereka. Tidak mau.

Kalau misalkan tenyata benar kalau di segitiga bermuda itu adalah medan magnet super, maka gue punya cara untuk meng-akalinya. Berenanglah. Telanjang. Jangan pakai kacamata renang dari besi karna orang itu pasti akan tersedot di medan magnet itu. Atau lebih tepatnya mereka udah mati duluan sebelum mencapai garis perbatasan. Maka, berenanglah secara telanjang. Ya, gue lebih pintar daripada ilmuwan-ilmuwan ternyata.

Kalau misalkan segitiga bermuda adalah black hole. Solusi gue adalah untuk menghilangkan kemungkinan tersebut jauh-jauh dari kepala. Karna, kalau memikirkannya sampe zaman cacing behel-an juga gak bakal dapet cara untuk mengatasinya.

Gue malah pernah terpikir untuk menyedot semua air laut yang ada di bumi ini, agar bisa melihat apa sebenarnya Segitiga Bermuda itu. Namun, gue gak berani untuk mengungkapkan ide ini karna jika ada ilmuwan yang stress mikirin Segitiga Bermuda dan benar melakukan apa yang gue rekomendasikan, dunia ini kiamat.

Sekian entri tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada di Segitiga Bermuda versi gue. Setelah membaca entri ini setidaknya gue lebih pinter daripada Dora the Explorer, karna gue gak ngajakin kalian yang baca untuk pergi kesana. Gue bukan Dora yang selalu memakai dialog yang sama 'Mau kemana kita? Ya! Segita Bermuda! Let's go!' Lari dengan muka tanpa dosa tanpa tahu apa yang akan dihadapinya.

Inilah, kalau anak Arts sekali berfikir.

0 Orang yang baik:

Posting Komentar