Selasa, 10 Mei 2011

Pembunuh Bayaran

0 Orang yang baik
Disini sutradara berbicara~
Hehehhee saya membawa kabar terbaru dari sini. 
Disini sering hujan, tapi belum ada ulet bulunya..





sekian.









Bercanda.








Jadi, akhirnya gue dan temen-temen dari kelas Arts dengan sukses berhasil menyelesaikan Film pendek kami tepat waktu (Karna gue cinta indonesia, mari kita pakai istilah film pendek daripada short movie). Idenya adalah seorang lelaki perkasa yang siap menyelamatkan dunia dengan cara menyunati anak-anak yang belum disunati. Nama penyunat anak-anak yang belum disunati itu Ghilmassal. Ciri khasnya adalah saat ia datang, semua bocah lelaki menyambutnya dengan ceria. Perlengkapan yang ia gunakan untuk menyunati anak-anak yang belum tersunati ialah tidak lain pemecah es dan pisau daging steak. Musuhnya, Boboho, sangat tangguh. Boboho telah membunuh keluarganya yang selalu mendesaknya untuk menyunati dirinya dengan menyerahkan raganya ke penyunat yang menyunati anak anak yang belum disunati bernama Ghilmassal. Apakah.. seorang penyunat massal yang bernama Ghilmassal berhasil menyunati Boboho yang belum tersunati? Saksikan saja...


Film pendek kelas gue tentang pembunuh bayaran.
Gue males menceritakan ceritanya secara detailnya, entahlah, mungkin gue kelelahan setelah mengetik paragraf sebelumnya. Jadi intinya Arya dibunuh, kiki dibunuh, Ghilman dibunuh. Ghina editing, Ella berlari, gue sutradara. 

Kata pak Wahyo, guru bahasa indonesia gue, yang akan memberi nilai adalah sutradara. 
Seneng banget ga sih? Yoi.

Jadi, setelah memikirkannya masak-masak, inilah nilai yang gue putuskan:
Ghilman mendapat 100 karna ia adalah karakter utama.
Arya mendapat 100 karna ia adalah penyumbang ide dan turut mendapat peran.
Ella mendapat 100 karna anak-anak tidak boleh durhaka.
Ghina mendapat 100 karna ia rela begadang dan tidak tidur untuk editing. 
Gue mendapat 100 karna gue lah yang memberikan mereka nilai-nilai 100.

Sekian. 


Eits, gue lupa tentang dua lagi 
Iman mendapat 85 karna tidak mengganggu.
Kiki mendapat 80, meski ia seharusnya layak mendapat lebih dari itu, namun ia sudah pernah bikin kesal, juga tidak terlalu berguna, maka, keputusan saya mutlak.



SEKIAN!