18

Hari sabtu ini gue beranjak dari umur 17 tahun menjadi 18 tahun. Dalam arti lain, sudah 18 tahun gue menginjakkan kaki gue ke dunia. Kerasa sih.

Tidak ada yang buruk atau pun menyenangkan dalam bertambah tua. Yang gue rasakan pada awalnya setelah bertambah tua adalah: Gairah ulang tahun kita menurun. Mau ada kue ulang tahun atau nge-rental badut ancol buat salaman ama gue pun, gue benar-benar tidak tertarik. Gue menghargai setiap niat untuk meriahkan ulang tahun gue, Semakin dewasa, ulang tahun cukup jika diingat (menurut gue) ya gue gak tau buat orang-orang yang kebanyakan nonton glee.

Tadi malam, gue ketiduran. Padahal gue inget jam 12 ada yang mau nelpon gue untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Gue tentu saja panik. Setelah lihat missed call ada 2: Dari adik kelas gue dan ibu gue, gue lebih takut dengan adik kelas gue ha ha. Memang bakat senior galak itu gak ada di gue. Setelah berbincang dengan suara gue yang kayak marmut keselek biji duren, alhasil adik gue itu adalah orang yang pertama kalinya gue nyanyikan sebelum tidur selama hidup gue. Gue bilangnya ngantuk, tapi setelah itu gue gak langsung tidur.

Gue mikir lama. Gue udah 18. Mungkin menurut orang "aaah biasaaaa", ya mungkin memang biasa atau gue yang berlebihan, tapi gue teramat sedih. 18 berarti gue sudah menginjak umur dewasa. Dimana gue sudah resmi meninggalkan jejak kanak-kanak gue dan menjadikannya sebagai kenangan. Gue takut jika kenangan itu lama-lama pudar. Karna tahapan hidup yang menyenangkan adalah masa kanak-kanak. Mulai dari detik ini juga, gue akan berhadapan tidak dengan masalah-masalah kecil sosial atau PR dari guru, namun dunia. Gue sudah resmi menjadi satu bagian dari berjuta orang-orang dewasa yang tinggal nunggu lulus SMA.

Maka dari itu, setelah itu pun, gue merenung dan mereka ulang gue tahun lalu. Banyak diri gue yang harus gue benahi. Minta maaf gue atas kesalahan yang gue lakukan di umur 17 kemarin.

Gue akan menjadi orang yang lebih baik lagi, dan tumbuh menjadi dewasa yang baik.