Selasa, 22 Maret 2011

Antiklimaks

Akhirnya, gue ngeblog lagi setelah agak sedikit lama.

Entah kenapa, pas nge-view blog sendiri, gue jadi senyum-senyum sendiri melihat templates atau skinnya yang sudah segar bugar berwarna hijau, dengan gambar panda di atasnya. Emang, gue lucu banget. Jujur gue bangga dipanggil Panda. Panda itu lucu,imut, kaya gue. Badan gue bisa dikategorikan panda mabok dan mata gue hampir menyaingi tokoh L di film Death Note. Oh, tanpa sadar gue ngetik ini juga sambil senyum-senyum. Gue bersyukur sedang ada dikamar sendirian, karna gak bakal ada yang tahu senyum girang gue yang sebenarnya lebih tepat dibilang senyum mesum.

Nah,lalu. Gue ingin membahas anti klimaks. Apa itu antiklimaks? Kalo di istilah sastra itu adalah sebutan untuk cerita yang, endingnya simpel sekali tanpa melibatkan konflik lebih jauh lagi. Tapi kalian bisa buka kamus kalo ga percaya ama gue. Karna gue sendiri nggak yakin dengan apa yang gue ketik ini sendiri.

Contoh Antiklimaks: Ani dan Anu sudah berpacaran selama 5 tahun. Ternyata, mereka backstreet. Akhirnya, sang orangtua dari kedua belah pihak naik pitam dan mengamuk. Mereka memaksa anaknya untuk berpisah. Anu, yang bingung akhirnya memutuskan untuk memutuskan Ani. Ani tidak perlu alasan, sebenarnya. Ia hanya ingin mempertanyakan mengapa janji-janji untuk selalu bersama hancur dengan begini saja. Anu berkeringat dingin lalu mengucapkan satu kata yang membuat Ani menangis ke pelukan dombanya. Ya, Anu sebenarnya adalah Gay. 

Itu sangat antiklimaks bukan? 
Gue memang cocok jadi penulis, mengalahkan Steven Spielberg.


Shakespeare maksud gue. (Entah bagaimana tulisannya)



Antiklimaks memang bikin malesin, namun sebenarnya lebih masuk akal daripada yang kita buat buat sendiri.

Mari kita bandingkan Karya William Shakespear edan karya Antonius Julius Anus Nurulus

Sinopsis: 
Macbeth adalah seorang jendral di bawah pemerintahan raja Skotlandia Duncan I. Pada suatu hari ia dan temannya Banquo bertemu dengan tiga tukang sihir yang meramalkan bahwa Macbeth bakal menjadi raja suatu hari, dan Banquo walaupun tidak akan menjadi raja tapi akan memperanakkan raja-raja.


Lanjutan ala shakespeare:
Ketika Macbeth pulang dan memberitakan hal ini kepada istrinya Lady Macbeth, ia segera menyusun rencana untuk membunuh Duncan yang akan berkunjung dan menginap di rumah mereka. Setelah menjadi raja, Macbeth juga takut bahwa Banquo akan membocorkan rahasia tentang ketiga tukang sihir, dan memerintahkan ia dibunuh juga.

Versi gue:

Macbeth pulang, dengan bersiul-siul riang gembira. Ia tampak lebih muda jika wajahnya diulas senyum seperti itu. Ia akhirnya merencanakan pesta dengan teman-temannya mengundang Dora the Explorer, Rapunzel dan Tarzan. Ia juga menari-nari diatas tempat tidur, tanpa menyadari kakinya menginjak-injak perut istrinya. Macbeth terlalu senang sampai ia menjadi gila. Ia pun mati karna gila, mencoba untuk menahan boker selama 3 minggu. Istrinya pun akhirnya menikah dengan Banquo.

Kalian yang baca pasti sudah tau kalau karya Antonius Julius Anus Nurulus lebih masuk akal.

Gue yakin, yang baca versi gue pasti pertamanya menentang. Namun, gue rekomendasikan kalian untuk membaca ini berulang kali karna sebenarnya ini adalah sifat manusiawi sekali. 


Sifat gue.


Sekian Entri kali ini. Ingat, antiklimaks adalah caramu menyelesaikan cerita secara sangat manusiawi.
Sehingga pembaca ikut tersedot kedalamnya.

Sincerely, Antonius Julius Anus Nurulus

0 Orang yang baik:

Posting Komentar