Kamis, 28 Oktober 2010

Sumpah Pemuda 28-10-10

Hari ini,tanggal 28-10-10 adalah hari dimana gue sangat bersyukur telah memilih SMA Madania. Tanggal tersebut jatuh bertepatan dengan rangka hari sumpah pemuda.Sekolah gue,membuat acara khusus saat itu. Yakni mendekorasi kelas,dan lomba mendesain batik. Gue,yang bahkan tidak tahu mau berimajinasi apa buat apa yang bakal dilakukan untuk mendesain batik,memutuskan untuk tidak ikut serta dalam kompetisi tersebut. Gue takut,sekolah bakal protes karna benang atau kainnya terbuang sia-sia gara gara seorang awam yang gak tahu menahu tentang desain batik,dan gue juga bakal protes kenapa hasilnya lebih menjurus mirip handuk yang sudah diusapkan ke hidung orang yang sedang mimisan.


Kelas gue 10E. Sehari sebelum tanggal 28,kami mendiskusikan (Sabila yang mengajak tepatnya), untuk apa yang dilakukan untuk acara esok. Memang sabila membutuhkan sedikit emosi untuk menenangkan,tapi akhirnya diskusi tersebut berjalan dengan lancar. Meskipun waktu gue untuk mendengarkan diskusi terpotong karna dipanggil ibu Winda mengenai jurusan dan file folder hijau. 

Karna gue yang terputus hampir dari setengah jalannya diskusi,gue pagi itu hanya bisa pasrah datang ke sekolah seperti biasa,seakan tidak akan ada apa apa hari itu. Seperti biasa pun gue duduk dengan khansa cs. Dan ya,gue kaget setengah sekarat mendengar Sabila bawa koper. Dan gue akhirnya mati kena serangan jantung saat mendengar sabila membawa manikin. 

Gue bergegas ke kelas,dan memang benar,Sabila sibuk menghiasi manikinnya,mau gak mau gue harus membantu (bukan berarti gue gak ikhlas lo,sab. Gue ikhlas). Semua nya tampak kaget. Karna Sabila niat banget menang di hari sumpah pemuda tersebut. (Ya harus,karna kelas gue belum pernah menang dalam kompetisi apapun,termasuk uang iuran qurban yang sebenarnya tidak termasuk dalam kompetisi,namun terhitung paling rendah dengan total 45.000). 

Setelah lunch adalah puncaknya. Kami semua sibuk menghiasi kelas,juga sebagian ada yang mengganti pakaiannya dengan kebaya (buat para wanita, karna kalo untuk para laki laki, gak lucu). Para laki laki dari kelas lain juga mengganti pakaian mereka sesuai dengan daerah yang mereka tangani. Laki laki kelas gue hanya berbekalkan bunga di telinga mereka dan ikat kepala. Gue,Laras,Fira, Audrey dan Ayis hanya memakai seragam dan bermodalkan sebuah bunga ditelinga. 

Semua sibuk mendekorasi. Bahkan para lelaki pun. Saat itu gak ada perbedaan. Semua berusaha menyelesaikan semua plan yang sudah ditetapkan dari awal dan bertujuan untuk menang. Tentu saja,semua bergantung pada Sabila, karna Sabila lah dalang dari semua rencana keren ini. Gue pun mengecat Gapura sampai rok ke paha gue kena,tapi gue have fun dan seneng seneng aja kok. Soalnya, kebaya Annya juga kena cat,hitam pula,dan kebaya nya putih pula. Guru guru juga banyak yang (sepertinya) terkejut melihat kelas kami yang wah, ada manikin tanpa kepala menggunakan pakaian adat bali,photo photo dan gambar gambar hasil print bertemakan bali,bau dupa yang menusuk mata juga hidung,dan suasana pantai di pojok dekat wastafel.

Sesi mendekorasi selesai dan akhirnya kami semua di kumpulkan di koridor lantai tiga. Gue pikir semua ini sudah selesai sampai Sabila merencanakan performance tari bali. Tugas kami ga sulit,karna 95% performance tersebut adalah tarian solo oleh Sabila. Kerja kami cuma membuat lingkaran dan teriak Cak,Cak,Cak,cakacakacakcakcak. Gue,yang mengerti kronologinya, akhirnya memutuskan untuk menjadi penderita epilepsi sesaat dengan tangan terangkat keatas dan ngigo cakacakacak.

Setelah performance kelas 11 dan makan makan makanan bali yang turut menjadi bagian dekorasi di kelas kami (guru guru juga ngungsi kesana untuk mencicipi,begitu juga dengan anak kelas lainnya) akhirnya gue bergegas pulang. Di mobil,gue baru inget kalau gue sama Adam tidak ikut membantu membersihkan kelas,sepertinya. Yasudahlah,yang penting hari ini gue sangat senang,Karna gue gak pernah merasakan gimana merayakan hari sumpah pemuda, juga pertama kalinya merasakan berapa beruntungnya gue di kelas 10E.

Gue senang ada di 10E. Gue pastinya bakalan sedih di semester dua nanti,karna pasti akan terpisah pisah (menurut) jurusan masing masing. Masih satu sekolah,iya. Namun tidak dalam satu ruangan. Dimana satu ruangan tersebut lebih mendekatkan kami. Terimakasih banget buat Sabila (terutama) dan 10E buat hari ini. 

Terimakasih.


0 Orang yang baik:

Posting Komentar